Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

Kapitalisme Dibalik Otsus Papua Jilid II

Gambar
Keberadaan otsus di Papua (jilid II) adalah kebebasan bagi kapitalis untuk merampas dan menguasai tanah Papua. Pemerintah mengkampanyekan Infrastruktur di papua, pembangunan di Papua, pendidikan beasiswa diluar negeri adalah politik yang dimainkan oleh penguasa agar diangkap orang Papua baik-baik saja bersama Indonesia.  Pembangunan infrastruktur di Papua, Beasiswa luar negeri hanya kepentingan kapitalis agar mempermudah eksploitasi Sumber daya Alam. Otsus Produk Kolonial dan Kapitalis (imperealis). Dengan adanya Otsus Jilid II, Papua kembali dibuka dengan berbagai agenda penanaman modal asing dan ekonomi dunia yang semakin bebas dan ketat (Operasi Militer). Papua menjadi destinasi ekonomi dan lahan perburuan sumberdaya alam melalui kebijakan pemerintah Indonesia memberikan otonomi khusus dan pemekaran daerah bagi Papua. Kapitalisme Dibalik Otsus Papua Jilid II Otsus itu rantai Indonesia untuk mengikat Tanah Papua dan memberikan jalan kebebasan bagi Negara-negara kapitalis. Nega...

Keadilan Dan Kemerdekaan di Kawasan Hutan Adat Sorong Raya

Gambar
pengakuan atas hak masyarakat Adat hanya selesai secara teori hukum. Implementasinya di lapangan Implementasinya di lapangan lain cerita.                    Oleh: Feki Mubalen Sejak 1900-an, Sorong Raya—mencakup Kota Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, dan Raja Ampat di Papua Barat—sudah melewati tiga era industri. Era pertama adalah Zaman Minyak Bumi, yang dimulai 1935, ketika maskapai minyak Belanda mengebor minyak di Sorong. Era kedua adalah Zaman Minyak Sawit mulai tahun 2000-an. Era ketiga, yang terbaru, adalah Zaman Kawasan Ekonomi Khusus. Diresmikan pada 2016, KEK berada di Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong. Dengan Luasnya 500 hektare dan diperuntukkan bagi suplai logistik, pertambangan, hingga perkebunan. Tapi kemakmuran di setiap zaman itu “tak pernah mampir” ke komunitas masyarakat Adat sebagai, pemilik kawasan/wilayah adat tempat semua industri itu berdiri. Sampai hari ini bisa di hitung berapa banyak profesor, berapa doktor? B...